Pada Suatu Ketika di AC Milan: Skuad Terbaik Tahun 2000-an, Sekarang di Mana Mereka?

ShareBola.com – AC Milan, salah satu klub terbesar di dunia. Sebelum memasuki masa gelap beberapa tahun terakhir, Milan pernah punya salah satu tim terbaik di dunia pada pertengahan 2000. Tim itu bahkan bisa bersaing dengan tim terbaik di era sekarang.
Betapa tidak, skuad inti Milan diisi dengan nama-nama terbaik di posisinya. Mulai dari Dida di posisi kiper, lalu ada Cafu, Nesta, Stam, dan Maldini sebagai barisan bek.
Di lini tengah ada Pirlo, Seedorf, Gattuso, Kaka. Lalu di lini serang ada Andriy Shevchenko dan Filippo Inzaghi. Susunan pemain luar biasa yang dibimbing oleh Carlo Ancelotti.
Tim itu benar-benar kuat, meski tidak meraih banyak trofi. Sekarang bagaimana nasib pemain-pemain tersebut? Di mana Dida, Nesta, Kaka, serta pemain yang lain?
Dida

Dida bertahan di Milan sampai 2010, sampai kontraknya kedaluwarsa. Dia memutuskan pulang ke Brasil dua tahun setelahnya.
Dida menutup kariernya bersama Internacional pada tahun 2015 dan sempat bekerja bersama Clarence Seedorf sebagai asisten pelatih.
Paolo Maldini

Maldini, salah satu bek kiri terbaik di dunia. Saat ini Maldini masih bekerja di AC Milan, sebagai direktur teknik. Sayangnya pekerjaan itu tidak mudah, Maldini harus menghadapi tekanan besar.
Kabarnya saat ini kondisi internal Milan sedang tidak sehat, yang sampai berujung pada kepergian Zvonimir Boban. Maldini mengakui bahwa pengelolaan klub sedang tidak ideal.
Alessandro Nesta

Nesta meninggalkan Milan pada tahun 2012, tapi masih melanjutkan kariernya sampai 2014. Pada akhirnya dia pensiun sebagai salah satu bek terbaik di dunia.
Nesta lalu melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Mulai bekerja di Miami FC (2015-17), Perugia (2018-19), lalu Frosinone. Sampai saat ini dia masih menangani klub Serie B tersebut
Jaap Stam

Salah satu pemain yang bisa membuat Sir Alex Ferguson menyesal karena menjualnya. Stam tampil impresif bersama AC Milan, meski hanya sebentar.
Stam gantung sepatu pada tahun 2007, lalu melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan. Dia sempat menangani Jong Ajax, Reading, PEC Zwolle, dan Feyenoord.
Cafu

Berbeda dengan rekan-rekannya, Cafu tidak mencoba jalan jadi pelatih. Klub terakhirnya adalah Milan, tidak mencoba melanjutkan kariernya sebagai pemain di tempat lain.
Cafu akan selalu dikenang sebagai salah satu bek tangguh yang hampir tidak pernah terlibat kontroversi, hanya fokus memberikan yang terbaik di lapangan.
Cafu benar-benar menikmati masa pensiunnya dan hanya bermain pada laga-laga amal

Merupakan salah satu pesepak bola paling keren pada masanya. Pirlo meninggalkan Milan pada tahun 2011, melanjutkan empat tahun kariernya di Juventus, lalu hengkang ke New York City.
Pirlo gantung sepatu pada Mei 2018 lalu. Dia mengambil lisensi kepelatihan dan sekarang masih menunggu klub yang tepat
Clarence Seedorf

Clarence Seedorf meninggalkan Milan pada tahun 2012 lalu kembali sebagai pelatih pada tahun 2014. Sayangnya dia tidak bisa bertahan lama, dianggap gagal.
Seedorf lalu melanjutkan kariernya sebagai pelatih di Shenzhen, Deportivo La Coruna, dan Timnas Kamerun. Sejauh ini dia belum benar-benar berhasil jadi pelatih
Gennaro Gattuso

Gattuso sempat kembali sebagai pelatih Milan pada tahun 2017-19. Sebenarnya pekerjaannya cukup baik, tapi entah mengapa Milan justru melepasnya.
Sekarang Gattuso menangani Napoli dan mulai bekerja dengan baik. Dia mulai menemukan celah yang tepat sebagai pelatih
Kaka

Kaka pernah dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia selama membela Milan. Dia hengkang ke Real Madrid pada tahun 2009 yang kabarnya demi menyelamatkan Milan dari krisis finansial.
Sayangnya karier Kaka di Madrid macet, dia sempat kembali ke Milan pada tahun 2013/14 lalu akhirnya pergi ke MLS untuk bergabung dengan Orlando City, sempat dipinjamkan ke Sao Paulo, akhirnya pensiun pada tahun 2017.
Andriy Shevchenko

Shevchenko tampil luar biasa bersama Milan dengan 127 gol dari 208 penampilan. Performa ini menarik minat Chelsea, tapi sayangnya dia gagal bersinar di sana.
Sheva kembali ke Milan sebagai pinjaman, lalu menutup kariernya di Dynamo Kiev. Sekarang dia bekerja sebagai pelatih Timnas Ukraina
Filippo Inzaghi

Salah satu striker unik yang tidak ada duanya. Inzaghi menghabiskan 11 tahun di Milan, gantung sepatu pada tahun 2012.
Dia segera melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Mulai dari menangani tim junior Milan sampai akhirnya menangani tim senior meski hanya semusim.
Inzaghi lalu melatih Venezia (2016-18), Bologna (2018-19) dan sekarang Benevento
Sumber: Bola.net