Nostalgia AS Roma Musim 2000/2001: Tim Ibukota yang Berpesta

Francesco Totti saat membawa AS Roma scudetto musim 2000/2001 © AS Roma

Bola.net – Awal tahun 2000-an menjadi era emas bagi dua klub ibukota Italia, Lazio dan AS Roma. Setelah Lazio meraih scudetto Serie A musim 1999/2000, giliran AS Roma yang menggelar pesta scudetto di Stadion Olimpico pada musim 2000/2001.

Roma dan Lazio merupakan bagian dari poros utama kekuatan Serie A pada awal tahun 2000-an. Waktu itu, Serie A punya Il Sette Magnifico (The Magnificent Seven), tujuh klub paling dominan di Italia dan juga sukses di kancah Eropa.

Tujuh kekuatan besar itu adalah Juventus, AC Milan, Inter Milan, AS Roma, Lazio, Fiorentina, dan Parma.

Mari kita bernostalgia dengan AS Roma edisi musim 2000/2001. Ketika Roma memiliki komposisi pemain yang sangat mewah. Roma punya Gabriel Batistuta di lini depan. Roma juga punya Marcos Cafu dan tentu saja Francesco Totti.

Serie A 2000/2001

Serie A musim 2000/2001 diikuti 18 klub, tidak seperti sekarang yang sudah diikuti 20 klub. Pada musim ini, empat klub yang berada di posisi paling bawah harus terdegradasi ke Serie B.

Empat tim yang terdegradasi pada musim 2000/2001 adalah Reggina [37 poin], Vicenza [36], Napoli [36 poin], dan Bari [20]. Reggina mendapat poin yang sama dengan Hellas Verona yang berada di posisi ke-14. Mereka degradasi karena kalah di babak playoff.

Di papan atas, persaingan sengit terjadi. Pada akhir musim, AS Roma menjadi pemuncak klasemen dan meraih scudetto dengan 75 poin. Il Lupi hanya unggul dua poin dari Juventus yang berada di posisi kedua. Lazio di posisi ketiga dengan 69 poin.

Parma, yang kala itu diperkuat Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, Stephen Appiah, Marco Di Vaio, dan Savo Milosevic, berada di posisi keempat dengan 56 poin. Inter Milan dan AC Milan menyusul di bawahnya dengan 51 dan 49 poin.

Jalan AS Roma Menuju Scudetto

AS Roma menjadi calon kuat scudetto pada musim 2000/2001 menilik skuad yang dimiliki. Roma pun memulai musim dengan sangat baik. Pada tiga laga awal, Roma selalu menang. Roma mencetak delapan gol dan hanya kebobolan satu gol.

Namun, Roma kemudian kalah dengan skor 2-0 atas Inter Milan di pekan ke-4. Roma kebobolan dari gol Hakan Sukur dan Alvaro Recoba.

Roma sempat berada pada situasi yang sulit pada pekan ke-32 dan 33. Sebab, mereka dua kali gagal meraih kemenangan. Pasukan Fabio Capello ditahan imbang AC Milan [1-1] dan Napoli [2-2]. Sedangkan, Juventus menang atas Perugia dan Vicenza.

Francesco Totti (c) AS Roma

Pada pekan ke-34, pekan terakhir, Roma hanya unggul dua poin dari Juventus yang berada di posisi kedua. Roma tidak dalam performa terbaik usai dua hasil imbang. Roma harus menjamu Parma pada laga di Stadion Olimpico.

Sedangkan, Juventus menjamu Atalanta di Stadion delle Alpi.

Minggu, 17 Juni 2001, AS Roma menjamu Parma di Olimpico. Francesco Totti mencetak gol pada menit ke-17. Lalu, Vincenzo Montella menambah gol pada menit 39. Gabriel Batistuta membawa Il Lupi unggul makin jauh pada menit ke-78. Olimpico berpesta walau Roma kebobola dari gol Marco Di Vaio pada menit 82.

Di Turin, Juventus menang 2-1 atas Atalanta. Kemenangan yang sia-sia belaka. Roma meraih scudetto musim 2000/2001.

Bintang AS Roma

Di bawah mistar gawang, AS Roma punya Francesco Antonioli yang tampil begitu solid. Dia mencatatkan tujuh cleansheet pada musim 2000/2001. Di depan Antonioli, ada empat bek tangguh: Vincent Candela, Walter Samuel, Jonathan Zebina, dan Cafu.

Damiano Tommasi dan Emerson menjadi andalan di lini tengah. Kedua pemain tampil sangat solid. Selain itu, Roma juga memiliki Cristiano Zanetti dan Eusebio Di Francesco.

Jangan lupakan pula Hidetoshi Nakata, pemain asal Jepang, yang punya peran cukup sentral bagi Roma.

Hidetoshi Nakata (c) AS Roma

Kekuatan utama Roma ada di lini depan. Pada musim 2000/2001, Roma mampu mencetak 68 gol. Paling banyak dibanding tim lain. Gabriel Batistuta jadi penyumbang gol paling banyak, 20 gol. Francesco Totti dan Vincenzo Montella mencetak 13 gol.

Batistuta memang sudah tidak muda lagi, 32 tahun. Tetapi, dengan dukungan dari Totti yang baru berusia 24 tahun, dia menjadi penyerang yang tajam. Roma juga masih punya Marco Delvecchio, andalan timnas Italia pada masa itu.4 dari 5

Skuad AS Roma 2000/2001

Penjaga gawang: Francesco Antonioli, Marco Amelia, Cristiano Lupatelli

Belakang: Cafu, Zago, Aldair, Jonathan Zebina, Walter Samuel, Alessandro Rinaldi, Amedeo Mangone, Vincent Candela.

Gelandang: Cristiano Zanetti, Marcos Assuncao, Eusebio Di Francesco, Hidetoshi Nakata, Emerson, Gaetano D’Agostino, Damiano Tommasi, Gianni Guigou.

Damiano Tommasi (c) AS Roma


Depan: Vincenzo Montella, Francesco Totti, Gabriel Batistuta, Abel Balbo, Marco Delvecchio.

Pelatih: Fabio Capello

Catatan Statistik Serie A Musim 2000/2001

Top skor:

  1. Hernan Crespo [Lazio] 26 gol
  2. Andriy Shevchenko [Milan] 24 gol
  3. Enrico Chiesa [Fiorentina] 22 gol
  4. Gabriel Batistuta [Roma] 20 gol
  5. Christian Vieri [Inter Milan] 18 gol

Tim paling sering menang: Roma [22]

Paling sering cetak gol: Roma [68]

Paling sedikit kebobolan: Roma [35]

Paling sering imbang: Atalanta dan Brescia [15]

Paling sering kebobolan: Bari [68]


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *